Antara Suriah,Rohingya dan Mannequin challenge

Ilustrasi

Entah mengapa akhir-akhir ini berita-berita ini viral dimedia sosial,bedanya mannequin challenge lebih menarik diangkat media mainstream dari pada pembantaian kaum muslimin di Rohingya dan Suriah.

Nampaknya berita anjing,lumba-lumba dan hewan lainnya yg melakukan mannequin challenge lebih penting hingga menjadi trending topic dan anehnya seperti efek domino aksi yang tidak ada manfaatnya untuk diikuti ini malah semakin gencar diikuti orang banyak,tapi sedikitpun tak kau lirik bagaimana teriakan sakit dan perihnya penindasan atas saudara kami disuriah dan yang baru-baru ini dirohingya dan bagian bumi lain yang sedang ditindas dan dijajah oleh pasukan laknatullah.

Kami yakin kalian tidak akan pernah membuat berita yang adil terhadap ribuan kaum muslimin yang sedang terjajah.Tapi lain halnya ketika negara-negara barat diserang bom,teror dan yang semacamnya.
Kalian mulai sibuk berburu berita,mencari siapa dalangnya dan pasti ujung-ujungnya menunjuk islam lah pelakunya,lalu kalian membuat headline sebesar-besarnya dan diberitakan berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Muncul beberapa pertanyaan dibenak ini...

Apakah sebegitu murahnya harga diri kaum muslimin di mata media mainstream?...

Apakah berita mengenai berbagai penindasan kepada kami kaum muslimin sudah tidak menarik dan tidak menghasilkan uang?...

Atau apakah kalian takut semangat jihad kami bangkit?...

Apakah pembantaian kepada saudara kami disana sudah kalian anggap biasa saja hingga tak sedikitpun berita yang sampai ke telinga kami?...

Apakah kalian hanya membuat berita sesuai pesanan orang-orang dibalik layar?...

Apakah,Apakah dan Apakah...
Ribuan pertanyaan akan muncul dibenak ini ketika melihat berita-berita sampah yang kalian buat.

Kalian menjunjung kata-kata perdamaian ketika umat islam mulai terusik dan bangkit ghirah dalam hatinya,tapi selalu memancing kegelisahan umat dengan berita-berita yang amat tendensius kepada kami umat islam.

Untuk kalian para media jahat dan tendensius mulialah adil dalam membuat berita,jangan sampai berita kalian menjadi boomerang untuk kalian.

Untuk kalian media yang adil dan selalu proporsional dalam membuat berita,terima kasih dan pertahankanlah keadilan kalian,hindarilah berita pesanan.

Tulisan ini murni kegelisahan hati penulis yang muak melihat ketidak adilan dalam pemberitaan,bukan tulisan pesanan seperti berita yang kalian buat.

Jakarta
Rabiul awal,1438H.
Abu Anzany.
www.weyoungmoslem.blogspot.com

Tweet